Info Terbaru 2022

Penyebab Kecanduan Gula

Penyebab Kecanduan Gula
Penyebab Kecanduan Gula
Kecanduang gula merupakan awal tanda tanda akan timbulnya resistensi insulin yang bermuara pada timbulnya banyak sekali penyakit menyerupai obesitas, hipertensi, diabetes, Triglserida dan koesterol. Jutaan insan mengalami kecanduan gula. Tanpa disadari, besar kemungkinan kita pun telah menjadi pecandu gula. Kecanduan gula (Sugar addict) menjadi biang kerok resistensi insulin. Konsumsi gula yang berlebihan akhir ketagihan gula yang tidak teratasi mengawali terjadinya resistensi insulin.

Kecanduan gula tidak mengenal etnis, gender, dan umur. Semua orang berpeluang menjadi pecandu gula. Individu yang mengalami resistensi insulin niscaya mengalami kecanduan gula. Sebuah riset mengindikasikan 40% individu berbobot tubuh normal mengalami kecanduan gula. Jumlah tersebut meningkat tajam pada individu yang mengalami kelebihan berat badan. Sekitar 75% orang gemuk niscaya mengalami kecanduan gula.

Ketagihan gula disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Dalam biologi molekuler terdeteksi adanya gen resesif yang membuat seseorang cenderung mengidamkan masakan bagus alias gula. Kecanduan gula yang terjadi secara alami disebabkan lantaran rendahnya kadar dopamine reseptor D2 (DRD2), sehingga berusaha mencari kepuasan dari masakan yang sanggup memuaskan hormone kepuasan yang ada di otak tersebut. 

Makanan yang paling disukai oleh dopamine ialah gula. Karena itu, penurunan DRD2 merangsang neurotransmiter memerintahkan tubuh melaksanakan asupan gula sebagai pemuasnya. Yang dimaksud gula disini ialah masakan yang bagus dan bertepung.

Meskipun gen resesif yang mempengaruhi kecanduan gula itu ada, namun persentase pecandu gula alami lantaran dampak gen jumlahnya sangat kecil disbanding pecandu gula yang tidak alami. Kecanduan gula sebagian besar disebabkan lantaran gaya hidup dan contoh diet yang dijalaninya seseorang.

Pola diet mempunyai andil besar sebagai penyebab kecanduan gula. Pola konsumsi tinggi gula dan tepung yang menjadi kebiasaan semenjak masih kanan-kanak atau berlangsung selama beberapa tahun terakhir mendorong “evolusi spontan” yang mengakibatkan munculnya gen gres bersifat resesif yang gagal mengendalikan dopamine. Dampak jelek tersebut terjadi secara berlahan seiring dengan contoh diet tinggi gula dan contoh hidup tidak sehat yang menjadi kebiasaan.

Obesitas juga turut memicu kecanduan gula. Mungkin saja dikala Anda masih kecil tidak mempunyai gen yang mengarahkan Anda menjadi pecandu gula, namun diet tidak sehat yang selama ini Anda lakukan dan obesitas yang Anda alami telah mengakibatkan Anda sebagai pecandu gula.

Sementara itu masih banyak faktor lain yang mengakibatkan kecanduan gula terjadi secara spontan. Kebiasaan minum minuman berkafein terutama kopi ialah mengakibatkan kecanduan gula yang perlu di waspadai. Berhenti merokok juga membuat orang berfikir mencari kompensasinya dengan menjadi pecandu gula. Merokok ialah kebiasaan buruk, namun kecanduan gula juga tidak lebih baik daripada kecanduan rokok.

Jangan pesimis bila dikala ini di dalam tubuh Anda telah ada gen resesif yang membuat Anda selalu mengidamkan gula. Masih ada jalan keluar bagi Anda untuk memperbaiki talenta jelek sebagai pecandu gula yang selama ini Anda miliki. Tidak ada alasan untuk tidak memperbaiki kondisi gen yang telah rusak. 

Perbaikan contoh makan yang benar akan mengembalikan gen yang menyimpang ke jalur yang sesungguhnya. Secara bertahap, masakan sehat yang dianjurkan dalam diet anti X akan menata ulang kromosom yang semula kacau ke kondisi stabil yang nantinya akan menjauhkan Anda dari tradisi ngidam gula.


Penyebab Kecanduan Gula

Kecanduan gula dipicu oleh faktor tunggal, kelebihan insulin. Dr.Judith Robin dari Universitas Yale menyebutkan insulin sebagai hormon lapar (hunger hormone). Peningkatan produksi insulin akan merangsang timbulnya rasa lapar semu yang membuat kecanduan gula. Ada tiga prosedur yang dijalankan oleh insulin yang mengakibatkan ketaguhan gula terjadi.

1. Insulin memerintahkan tubuh untuk makan masakan yang bagus atau bertepung. Jika tuntutan ini Anda penuhi, insulin akan memaksa Anda kembali untuk mengonsumsi masakan yang sama di periode berikutnya.

2. Insulin mengubah gula menjadi energi sebatas yang diharapkan tubuh. Jika terdapat energi ekstra, maka energi tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak darah (trigliserida) yang selanjutnya di simpan kedalam jaringan berlemak.

3. Insulin mengunci energi yang berasal dari masakan ke dalam jaringan lemak. Energi tersebut di simpannya sebagai cadangan bila tidaktersedia makanan.

Tiga prosedur tersebut dipengaruhi oleh 6 faktor. Namun, satu faktor saja sudah cukup menjadi pendorong kecanduan gula pada diri seseorang. Umumnya, kecanduan gula di sebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi secara bersama-sama. Keenam faktor tersebut ialah sebagai berikut :

1. Kesehatan
2. Kehidupan keluarga
3. Kehidupan sosial
4. Suasana dalam pekerjaan
5. Kondisi fisik
6. Kondisi psikis


Penyebab Umum Kecanduan Gula yang Umum Terjadi

Sejumlah faktor tidak alami sanggup mengakibatkan seseorang menjadi pecandu gula. DR. Richard F Hiller dan DR. Rachael F.Hiller merangkum faktor-faktor penyebab kecanduan gula yang umum dialami kebanyakan orang sebagai berikut :

1. Stres
2. Kebiasaan mengonsumsi gula dan tepung
3. Konsumsi gula buatan
4. Konsumsi Mono Sodium Glutamat (MSG)
5. Berhenti Merokok
6. Makanan yang mengandung antinutrisi
7. Kafein
8. Usia
9. Kebiasaan hidup bermalas-malasan
10. Sakit atau pascaoperasi
11. Perubahan animo (seasional actibve disorder : SAD)
12. Menopause dan kehamilan
[ Bersambung halaman berikutnya "Mengapa Disebut Kecanduan Gula" ]
Advertisement

Iklan Sidebar