Info Terbaru 2022

Tahukah Anda, Gula Alkohol Sama Buruknya Dengan Fruktosa

Tahukah Anda, Gula Alkohol Sama Buruknya Dengan Fruktosa
Tahukah Anda, Gula Alkohol Sama Buruknya Dengan Fruktosa
Gula Alkohol sama Buruknya dengan Fruktosa Bagi Penderita Diabetes, Obesitas, Hipertensi, Trigliserida & Kolesterol (Gula darah) - Salah satu gula yang dinyatakan “sehat” oleh beberapa pihak ialah gula alkohol. Beberapa jenis gula alkohol yang banyak beredar di pasaran ialah sorbitol, xylitol, manitol, dan gula lain yang berakhiran ol. Mungkin Anda dekat dengan nama nama gula tersebut dalam permen yang ditawarkan sebagai permen bebas gula (sugar free candy).

Secara teknis, gula alkohol ialah gula rendah kalori atau bahkan tidak berkalori, namun bukan berarti merupakan gula sehat yang sanggup mengganti posisi gula meja atau gula lain yang harus di pantang selama menjalani diet anti-X.

Gula alkohol memang tidak mengandung glukosa yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah, namun bukan berarti tidak meningkatkan insulin. Saat gula alkohol masuk ke ajaran darah, badan memproduksi insulin sama menyerupai gula lain, padahal gula tersebut sama sekali tidak sanggup di salurkan ke dalam sel. 

Kondisi ini semacam jebakan yang dialami insulin. Dengan nalurinya untuk menyalurkan gula ke dalam sel, asupan gula alkohol akan mengakibatkan insulin mengambang dalam darah, sehingga risikonya level insulin meningkat.

Rasa cantik yang di respons oleh otak ketika kita menikmati gula alkohol ternyata menjadikan kekacauan koordinasi antara hormon yang bekerja di otak kita. Rasa cantik yang diterima indra lidah yang disampaikan oleh neuropeptida-Y ke otak akan menjadikan rangsangan ketagihan gula yang sebelumnya tidak terjadi. 

 Ketagihan gula ialah problem awal yang mendorong resistensi insulin dan resistensi yang risikonya menjadikan problem pemicu sindrom X. Obesitas ialah efek jelek yang perlu di khawatirkan. Ironis sekali, konsumsi gula alkohol yang dibutuhkan sanggup mengatasi kelebihan kalori penyebab obesitas justru meningkatkan nafsu makan yang pada gilirannya justru memicu obesitas.

Beberapa sumber menyatakan, gula alkohol direspons sebagai alergen oleh beberapa individu. Individu yang peka terhadap gula alkohol akan mengalami diare ketika mengonsumsinya. Penelitian lain menyebutkan bahwa gula alkohol yang terdapat pada permen karet sanggup memicu jerawat lubang pendengaran belahan dalam. [ Halaman berikutnya; Prinsip Diet Anti-X ]
Advertisement

Iklan Sidebar